http://www.paid-to-promote.net/member/signup.php?r=miftahululum http://www.paid-to-promote.net/?r=miftahululum Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Tuesday, June 29, 2010

Tips Lain Berkendaraan

Click here to get Kaya Dari Facebook Marketing | Profit Bisnis dan Keamanan Pribadi


Tips Hindari Tabrakan Beruntun

Penambahan populasi mobil tentu berpotensi meningkatkan kasus kecelakaan di jalan raya. Yang banyak terdengar akhir-akhir ini di Jakarta dan kota besar lainnya adalah kecelakaan beruntun melibatkan lebih dari 3 mobil. Standar internasional yang berlaku saat ini, pengemudi harus menjaga jarak tidak boleh lebih dekat dari 3 detik dengan kendaraan di depannya. Untuk itu, pengemudi dapat menyesuaikan jarak dengan mematok mobil pada jarak 5 detik ke atas. Ini dikarenakan waktu tersebut merupakan tenggat refeleks yang masih mampu dilakukan manusia untuk merespon kejadian yang mendadak. Selain itu, perangkat safety kendaraan, baik rem atau lainnya, bekerja pada kisaran waktu tersebut. Sehingga potensi kecelakaan dapat dihindari. Bintarto menyatakan, penggunaan ukuran waktu untuk mengantisipasi benturan sebagai standar internasional, lebih disebabkan bahwa sebenarnya manusia lebih mampu mengantisipasi secara waktu ketimbang jarak. Jika kecepatan berubah, maka pengemudi harus mencari jarak baru. Misalnya saat kendaraan melaju pada kecepatan 40 km/jam maka jarak amannya adalah 4 meter. Ini akan menjadi kesulitan tersendiri bagi pengemudi untuk merubah jarak. Sebaliknya dengan penggunaan standar waktu, dengan kecepatan berapa pun pengendara yang berada di belakangnya dapat menyesuaikan. Sehingga jarak aman akan terbentuk dengan sendirinya.

Menyesuaikan jarak dengan hitungan waktu, bisa dilakukan melalui penanda pohon atau tiang listrik di pinggir jalan. Pengemudi dapat menyesuaikannya dengan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mencapai penanda tersebut. Setiap pengemudi harus terhidar dari Agressive Driving, yaitu membawa kendaraan secara emosi sehingga pengemudi tak memikirkan pentingnya kecepatan dan jarak. Angka kemacetan di kota besar sangat berpotensi menimbulkan stres. Inilah yang kemudian dapat menjadikan gaya berkendara agresif yang rentan menimbulkaan kecelakaan. Jika tidak kecelakaan, Agressive Driving menjadikan konsumsi bahan bakar boros. Untuk itu, setiap pengemudi harus terbebas dari stres.



Posisi Mengemudi Yang Baik

* Hindari gaya menyetir dengan model badan merebah. Gaya menyetir seperti itu kurang baik karena refleks tangan jadi tak lincah.
* Saat menyetir sebaiknya tangan jangan lurus tetapi membentuk siku. Itu membuat Anda punya tenaga yang cukup kuat untuk mengontrol kemudi.
* Duduklah dengan lutut membentuk sudut 110 derajat. Dengan posisi tangan dan kaki seperti itu selain melemaskan otot juga memberi jarak pandang jadi lebih jauh.
* Perhatikan peletakan tangan yang benar di setir. Sebaiknya tangan kanan pada posisi jam 3, sedang tangan kiri pada posisi jam 9.
* Selanjutnya, untuk melakukan perputaran setir saat membelok, area tangan kanan hanya boleh bergerak dari jam 11 sampai jam 6.Sedangkan tangan kiri dari jam 6 sampai arah jam 1
* Jangan pernah mengemudi tanpa menggunakan alas kaki apalagi meletakkan alas kaki di bawah jok. Hati-hati saat menginjak pedal rem atau kopling jangan sampai tersangkut sepatu.



KIAT AMAN BERPONSEL SAAT MENGEMUDI

Dari studi yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa menggunakan HP ketika mengemudi meningkatkan resiko kecelakaan hingga empat kali. Kecelakaan yang berhubungan dengan penggunaan HP di Jepang, paling sering terjadi ketika pengemudi menerima telepon.Oleh karena itu sejumlah negara telah melarang menggunakan HP ketika mengemudi. Meskipun penggunaan hands free masih diijinkan.

Kiat aman dalam menggunakan HP ketika mengemudi, antara lain :

* Manfaatkan fitur-fitur seperti automatic redial dan memory dial pada HP anda. Pelajari juga penggunaan keypad untuk memanfaatkan speed dial tanpa perlu megalihkan perhatian dari jalan.
* Gunakan hands free kit atau letakkan HP dalam jangkauan tangan, sehingga tidak perlu mengalihkan pandangan dari jalan hanya untuk memungutnya. Bila kondisi tidak memungkinkan anda untuk menjawab telepon acuhkan saja dan biarkan voice mail menjawabnya. Baru setelah kondisi jalan aman, anda menelpon kembali.
* Segera hentikan pembicaraan bila berada pada situasi lalu lintas yang berbahaya. Hujan deras atau lalu lintas yang padat dan beresiko tinggi terhadap kecelakaan lalu lintas dan yang pasti akan memecah kosentrasi mengemudi.
* Akan lebih baik lagi jika anda menepi sesaat utuk bertelepon dengan lawan bicara atau lakukan ketika lampu lalu lintas sedang merah. Tapi ingat, lakukan hal ini di tempat yang aman dan tidak tergolong dalam area dengan kriminalitas tinggi.
* Untuk membicarakan pembicaraan bisnis yang berat dan serius, jangan pernah dilakukan saat anda sedang mengemudi karena hal ini cenderung mengganggu kosentrasi dalam mengemudi.

* Menggunakan handsfree. Bila ada panggilan masuk atau hendak memanggil, berhentikan dulu kendaraan. Setelah tersambung, barulah kendaraan dijalankan kembali dan Anda bisa melanjutkan pembicaraan.

* Pelajari cara memakai fitur panggilan cepat atau panggilan ulang dengan satu pencetan tombol.

* Ada baiknya panggilan telepon dilakukan di tempat rehat, setelah itu nonaktifkan ponsel atau alihkan ke penumpang lain. Jangan menghentikan kendaraan di lokasi berbahaya, seperti tepi atau tengah jalan.

* Hentikan pembicaraan bila Anda jadi marah atau emosional. Kondisi psikologis semacam ini akan membahayakan Anda.

* Jangan pernah membaca pesan pendek, catatan, atau daftar kontak selagi mengemudi. Ini akan sangat-sangat mengganggu konsentrasi.

* Yang terpenting, dalam pembicaraan di ponsel saat mengemudi, selalu ingatkan lawan bicara bahwa Anda sedang mengemudi



Click here to get Kaya Dari Facebook Marketing | Profit Bisnis dan Keamanan Pribadi




No comments:

Post a Comment